
Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Diperbarui • 2021-04-13
Kembali melemahnya pasangan mata uang USDJPY terjadi akibat beberapa faktor fundamental yang mendukung penguatan terhadap aset safe haven seperti emas, dan mata uang Yen Jepang serta Swiss Franc. Beberapa faktor tersebut diantaranya; masalah vaksin covid AstraZeneca dan Johnson&Johnson yang menyebabkan pembekuan darah serta efek samping berat lainnya dan bahkan telah menyebabkan beberapa orang meninggal dunia di berbagai negara, sehingga hal tersebut dapat membawa perlambatan terhadap penanganan pandemi covid 19 dan menyebabkan hambatan berat terhadap pemulihan ekonomi global. Selain itu adanya bom yang meledak di fasilitas nuklir Iran juga memberi hawa panas terhadap isu geopolitik di kawasan timur tengah.
Dari Amerika sendiri pernyataan gubernur Bank Sentral Amerika The Fed, Jerome Powell mengatakan The Fed tidak akan menaikkan tingkat suku bunganya pada tahun ini meskipun data ekonomi menunjukkan perbaikan, sehingga hal tersebut tentu memberi tekanan tersendiri bagi index mata uang USD, dan dari beberapa permasalah geopilitik tersebut tentu memberi kekhawatiran bagi para insvestor dan menyababkan aset safe haven termasuk mata uang Yen Jepang berpotensi menguat terhadap US Dollar pada pekan ini.
Secara teknikal pasangan mata uang USDJPY berpotensi kembali bergerak melemah, dan hal ini didukung oleh beberapa indikasi diantaranya:
Grafik USDJPY Timeframe Daily
Sinyal Transaksi
USDJPY Berpotensi melemah ke level support
Resisten USDJPY
Stop Loss: 111.000
Note: Harap berhati-hati dalam bertransaksi, harga dapat berubah sewaktu-waktu tergantung dari perubahan fundamental ekonomi dan kondisi geopilitik dunia, gunakan perhitungan money management dan risk management yang baik, overlot dan overtrade merupakan penyebab tingginya resiko dalam bertransaksi.
Pasar saham Asia sebagian besar libur untuk Jumat Agung pada perdagangan Jumat (29/03/2024). Dolar AS juga menguat terhadap euro sebelum data inflasi utama AS
Dolar Australia menguat tipis di awal perdagangan akhir pekan ini, namun masih dalam tren penurunan. Pasar diperkirakan sepi karena memperingati Jumat Agung. Dolar AS menguat karena data ekonomi AS menunjukkan ekspansi,
Pasar saham Asia memiliki sentimen sideways dengan bias bearish pada perdagangan Kamis (28/03/2024), karena adanya sentimen ketidakpastian menjelang data indeks harga PCE AS..penjualan ritel Australia dirilis lebih kecil dari perkiraannya.
Yen Jepang gagal memikat para investor pada perdagangan Selasa (02/04/2024) meski ada peluang atas kemungkinan intervensi dan..Sentimen penghindaran risiko masih berpotensi memberikan kekuatan pada safe-haven
XAUUSD naik ke rekor tertinggi baru pada perdagangan Senin (01/04/2024), di tengah meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga..melanjutkan kenaikan kuat minggu lalu hingga membentuk level puncak baru sepanjang masa
Pasar saham Asia sebagian masih libur dan sebagian lagi menguat pada perdagangan Senin (01/04/2024), karena optimisme data pabrikan Tiongkok mendukung..potensi intervensi otoritas Jepang terhadap yen Jepang diperkirakan berada di zona 152 – 155 yen.
FBS menyimpan catatan data Anda untuk menjalankan website ini. Dengan menekan tombol "Setuju", Anda menyetujui kebijakan Privasi kami.
Permintaan Anda diterima.
Manajer kami akan menghubungi Anda
Permintaan panggilan balik berikutnya untuk nomor telepon ini
akan tersedia setelah
Jika Anda memiliki masalah mendesak, silakan hubungi kami melalui
Live chat
Internal error. Silahkan coba lagi
Jangan buang waktu Anda – tetap awasi dampak NFP terhadap dolar dan raup profitnya!